Penulis: Thommy Ardhian
(Arsiparis Ahli Muda Bidang Arsip Dispusipda Kota Sukabumi)
Akhirnya, Rambonnet sebagai Burgermeester menemukan sosok Eugene Knaud. Berikut cerita-ceritanya….
Perombakan dan Pembersihan
Jabatan Burgermeester dari kota yang keadannya semacam itu tidak menyenangkan dan bagi Rambonnet akan menghadapi tugas-tugas berat. Menyingkirkan puing-puing bangunan biasanya merupaka pekerjaan yang tidak menyenangkan, untuk pembangunan Rambonnet memerlukan orang yang bukan saja terampil dalam teknik tetapi juga mempunyai kemampuan berorganisasi dan tabah menghadapi kritik yang datang dari penduduk dan wakil-wakilnya yang duduk di Dewan Kota.
Rambonnet menemukan orang yang semacam itu dalam diri Eugene Knaud, seorang arsitek dari Surabaya dengan pengalaman kerja duapuluh tahun. Dalam daftar konditenya di antaranya tercantum pembangunan Pelabuhan Surabaya, bangunan-bangunan Aniem dan proyek terowongan Merawa berikut jembatan, akuaduk dan jalan kereta api. Pengiriman telegram dan surat dilakukan oleh Rambonnet pada bulan Mei 1920 disusul dengan masuk kerja di Kotapraja Sukabumi.
Arsitek Knaud dihadapkan kepada keadaan yang semrawut, jika orang lain tentu akan segera mengajukan permohonan berhenti atau mundur teratur, tetapi Knaud menghadapinya dengan tabah dan penuh kepercayaan pada diri sendiri. Knaud melakukan perombakan dan pembersihan, yang hasilnya segera dapat diketahui bahwa kekurangan-kekurangan yang menyolok di sektor teknik, organisasi, dan administrasi.
Ia terpaksa mengambil tindakan tegas yang oleh komentar orang dianggap tidak popular, salah satu contoh :
Pada sebuah proyek pembangunan yang diselenggaragakan oleh Gemeente dimana Knaud sebagai pelaksananya terdapat banyak hal penyimpagan dan kesalahan, baik dalam konstruksi maupun dalam perhitungan. Ia menghentikan pekerjaannya dan melapor pada atasannya. Tetapi keberatan-keberatannya ditolak mentah-mentah oleh atasannya, mau apa sih orang baru itu?
Penolakannya utnuk melanjutkan bangunan yang tidak memenuhi persyaraan itu menimbulkan kegemparan. Ia mempertahankan pendapatnya dengan teguh, Rambonnet berdiri di belakangnya. Sebuah komisi melakukan penelitian atas bangunan yang dihebohkan itu, hasil pemeriksaan itu menunjukkan bahwa bangunan itu tidak memenuhi persyaratan, orang yang bertanggungjawab medapat teguran.
Jalan-jalan tidak diurus sebagaimana mestinya, dana yang tersedia tidak dipergunakan sedangkan subsidi untuk perbaikan berat dialihkan ke pos “Pengeluaran yang tidak terduga”. Pos yang seharusnya untuk “Pemerintahan Umum” dimasukkan begitu saja ke pos “Dinas Air Minum” di mana seorang pegawai melaksanakan semua pekerjaan. Celakanya dengan uang dari dinas yang satu dipergunakan untuk menutupi lubang di dinas yang lainnya. Semua ini merupakan kekacauan.
Hanya dengan tindakan yang tegas tanpa pilih bulu kesemuanya ini baru dapat diatasi. Knaud dapat melaksanakan tugas ini dengan baik. Tahun 1928 Burgermeester Sukabumi Mr. G.F. Rambonnet dengan resmi memberi keterangan : “Baru dibawah pimpinan Saudara Knaud sebagai Direktur Pekerjaan Umum, kota dapat diselenggarakan organisasi yang baik di Dinas Teknik Kotapraja.” Dan beberapa tahun kemudian Loco Burgermeester K. Dijkema menamabhkan : “Saudara Knaud dalam segala hal ternyata merupakan the right man in the right place, Sukabumi berterima kasih kepadanya.”
Pada tanggal 29 Nopember 1926 Knaud diangkat oleh Dewan Kota sebagai direktur pekerja umum kota dan dilantik oleh Wali Kota Rambonnet pada tanggal 4 Desember 1926.
